Liputan6.com, New York : Bagi Anda yang memiliki kartu kredit, berhati-hatilah saat
berbelanja. Jangan sampai data kartu kredit Anda dicuri dan digunakan
untuk berbelanja atas nama Anda.
Seperti dikutip dari Forbes,
Sabtu (21/12/2013),seorang wartawan investigasi independen, Brian Krebs
melaporkan data 40 juta kartu kredit milik pelanggan perusahaan ritel
terbesar kedua di Amerika Serikat (AS), Target, telah dicuri peretas (hacker) dan diperdagangkan di pasar gelap oleh sebuah situs ilegal.
Situs
tersebut menjual data pemilik kartu dan meraup keuntungan US$ 20-US$
100 per kartu. Krebs yang belanja ke pasar gelap untuk membantu
komunitas bank-bank kecil di Inggris yang telah menerbitkan 12 ribu
kartu di dompet nasabah mereka.
Komunitas ini ingin mengetahu berapa banyak kartu kredit yang dipakai oleh penipu pada musim liburan akhir tahun ini.
"Mereka
ingin tahu berapa banyak kartu kredit yang dipakai buat penipuan dan
berapa yang harus dibatalkan dan dicetak ulang untuk nasabah mereka.
Bank memperkirakan biaya cetak kredit baru itu sekitar US$ 3-US$ 5 per
kartu," ungkap Krebs.
Idealnya bank dan perusahan kartu kredit
langsung memblokir seluruh kartu yang dipalsukan, namun biaya untuk
mencetak kartu baru sangat besar.
Alasan lainnya yang membuat mereka tak mau menerbitkan kartu baru
karena transaksi memakai kartu kredit akan meningkat menjelang perayaan
Natal dan Tahun Baru. Tak hanya untuk membeli kado Natal, tapi juga
jalan-jalan. Ini cukup membuat pusing karena para konsumen kemungkinan
akan beralih membeli barang dengan uang tunai.
Target melaporkan
masalah ini ke Visa, MasterCArd, Discover dan American Express soal
seluruh nomor kartu yang kemungkinan datanya dicuri.
"Konsumen
akan terganggu kalau bank -bank itu memantau kartu kredit mereka atau
memblokir kartu mereka. Lebih baik terbitkan kartu kredit baru,"kata
analis keuangan Alison Hawkins.
Sementara itu, dari 120 ribu
nasabah bank Inggris yang menjadi klien Krebs, hanya 5.000 yang dipakai
di Target dan dicuri datanya. Pihak bank berjanji akan segera
menggantinya dengan kartu baru.
Kabar baiknya, para pencuri tidak
mendapatkan kartu CVV2, atau 3-4 digit nomor jaminan yang tercetak di
belakang kartu. Itu berarti mereka tidak dapat menjalankan belanja
online. Pembeli di pasar gelap tidak akan mengkloning kartu fisik dan
menggunakannya secara pribadi
#News
Terima Kasih
LulzSec Indonesia
:ambivalent:
:angry:
:confused:
:content:
:cool:
:crazy:
:cry:
:embarrassed:
:footinmouth:
:frown:
:gasp:
:grin:
:heart:
:hearteyes:
:innocent:
:kiss:
:laughing:
:minifrown:
:minismile:
:moneymouth:
:naughty:
:nerd:
:notamused:
:sarcastic:
:sealed:
:sick:
:slant:
:smile:
:thumbsdown:
:thumbsup:
:wink:
:yuck:
:yum:
Next Post
Newer Post Previous Post
Older Post
Newer Post Previous Post
Older Post
Subscribe to:
Post Comments (Atom)